ISLAM, FILSAFAT DAN KEBUDAYAAN




A.      Konsep Islam tentang Kebudayaan
Dilihat dari sudut bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta “buddhayah” yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. Untuk lebih jelas, dapat dirinci sebagai berikut:
1.        Bahwa kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia. Karena itu meliputi :
a.    Kebudayaan material (bersifat jasmaniah), yang meliputi benda-benda ciptaan manusia, misalnya alat-alat perlengkapan hidup.
b.    Kebudayaan non material (bersifat rohaniah), yaitu semua hal yang tidak dapat dilihat dan diraba, misalnya religi, bahasa, ilmu pengetahuan.
2.        Bahwa kebudayaan itu tidak diwariskan secara generatif (biologis), melainkan hanya mugkin diperoleh dengan cara belajar.
B.     Pengaruh Agama terhadap Kebudayaan
Akulturasi (kebudayaan) dalam lapangan agama dapat mempengaruhi isi iman dan budi yang tinggi. Akulturasi dalam lapangan agama tersebut dinamai: “syncrotisme” (perpaduan antara 2 kepercayaan), misalnya agama Jawa terdiri dari Islam bercampur dengan Budha.
·         Menurut Prof. Koesoemadi, SH: Pengaruh kebudayaan Hindu terhadap kebudayaan Indonesia itu bersifat damai dan mendorong.
·         Menurut Yosselin de Yong: Pengaruh Islam terhadap kebudayaan Indonesia bersifat damai dan membangun. Jadi tidak hanya damai dan mendorong saja, tetapi juga membangun.
C.    Kedudukan Agama Islam sebagai Sumber Kebudayaan
Agama dalam pengertian “addien”, sumbernya adalah wahyu dari Tuhan. Sedangkan kebudayaan sumbernya dari manusia. Jadi agama tidak dapat dimasukkan ke dalam lingkungan kebudayaan selama manusia berpendapat bahwa Tuhan tak dapat dimasukkan ke dalam hasil cipta manusia. Dengan demikian agama dapat ikut mempengaruhi terciptanya kebudayaan, sedangkan kebudayaan tak dapat mencipta agama.
Jadi jelas bahwa agama bukan bagian dari kebudayaan, tetapi berasal Tuhan. Kebudayaan menurut Islam ialah mengatur hubungan manusia dengan manusia dan alam nyata. Untuk memberi gambaran bahwa Islam itu agama yang lengkap sebagai dasar sumber kebudayaan dapatlah dibuktikan bahwa isi Al-Qur’an itu meliputi segala persoalan hidup dan kehidupan, di antaranya:
1.        Dasar-dasar kepercayaan dan ideologi
2.        Hikmah dan filsafat
3.        Budi pekerti, kesenian, dan kesusasteraan
4.        Sejarah umat dan biografi nabi-nabi
5.        Undang-undang masyarakat
6.        Kenegaraan dan pemerintah
7.        Kemiliteran dan Undang-undang perang     
8.        Hukum perdata (mu’amalat)
9.        Hukum pidana (jinayat)
10.    Undang-undang alam dan tabiat



D.      Proses Perkembangan Kebudayaan Islam
Sistem budaya terbentuk secara berangsur-angsur sebagai hasil dari upaya atau budi daya manusia untuk merealisasikan kecenderungan dan dorongan-dorongan, serta memenuhi kebutuhan-kebutuhan kehidupannya secara bersama-sama sesuai dan serasi dengan lingkungan alam sekitarnya.
Terkait dengan perkembangan kebudayaan Islam, jauh sebelum Islam masuk, budaya-budaya lokal disekitar semenanjung Arab telah lebih dulu berkembang, sehingga budaya Islam sendiri banyak berakulturasi dengan budaya-budaya lokal tersebut. Salah satu kebudayaan yang cukup berpengaruh terhadap masyarakat Hijaz adalah kebudayaan Abissinia.
Namun secara umum perkembangan budaya kita kenal dilakukan dengan dua cara yaitu invantion dan acomodaton adalah menerima budaya luar, terkait penerimaan budaya terdapat tiga cara pula yaitu:
1.        Absorption (penyerapan), yaitu penyerapan budaya dan pemikiran dari luar seperti pemikiran Yunani dan Romawi.
2.        Modification (modifikasi) yaitu penyesuaian budaya luar sehingga diterima oleh Islam, contoh pembuatan masjid dengan kubah, menara dan undakan.
3.        Elimination (penyaringan) yaitu penyaringan budaya antara diterima atau dikeluarkan apabila bertentangan dengan Islam.

C.    Hubungan Filsafat dengan Cara Berfikir Kebudayaan
definisi kebudayaan dan definisi filsafat, dalam hal berfikir. Filsafat ialah cara atau metode berfikir yang teratur dan logis (sistematik) dan universal yang berujung pada setiap jiwa, sedangkan kebudayaan adalah salah satu hasil berfilsafat yang terwujud (termanifestasi) pada cipta, rasa, dan karsa sikap hidup dan pandangan hidup (gazalba). Dengan demikian, jelaslah filsafat mengendalikan cara berfikir kebudayaan. Di balik kebudayaan ditemukan filsafat. Perbedaan kebudayaan dikembalikan kepada perbedaan filsafat. Karena setiap manusia memiliki filsafat yang berbeda, apalagi kelompok atau masyarakat, tentunya akan berbeda filsafatnya.


0 Response to "ISLAM, FILSAFAT DAN KEBUDAYAAN"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel