KEBIJAKAN MONETER DALAM EKONOMI ISLAM

KEBIJAKAN  MONETER DALAM EKONOMI ISLAM


A. Pengertian Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah untuk memperbaiki keadaan perekonomian melalui pengaturan jumlah uang beredar. Jumlah uang beredar, memiliki pengaruh penting terhadap tingkat oautput perekonomian, juga terhadap stabilitas harga – harga.
Kebijakan moneter dalam perekonomian modern dilakukan melalui berbagai instrument, yaitu operasi pasar terbuka, penentuan tingkat bunga, ataupun penentuan besarnya cadangan wajib dalam sektor perbankan. Sektor perbankan sangat berperan dalam berlangsung nya kebijakan moneter karena dalam pengaturan sektor perbankan itulah, pemerintah mencoba menerapkan kebijakan-kebijakan moneternya.

Kebijakan moneter tanpa bunga.
Bunga sesungguhnya merupakan sumber permasalahan yang mengakibatkan ketidak stabilan perekonomian. Karena bunga adalah instrument yang menyebabkan ketidak seimbangan sektor riil dan moneter.
Dalam perekonomian islam, sektor perbankan tidak mengenal instrument suku bunga. Sistem keuangan islam menerapkan sistem pembagian keuntungan  dan kerugian (profit and loss sharing ), bukan pada tingkat bunga yang telah menetapkan tingkat keuntungan di muka. Jadi, dalam sistem keuanagn islam, hasil dari insvestasi dan pembiayaan  yang dilakukan bank di sektor riil yang menentukan  besar kecil nya pembagian keuntungan di sektor moneter. Artinya sektor moneter memiliki ketergantungan pada sektor rill. Jika investasi dan produksi di sektor rill berjalan dengan lancar, maka retrun pada sektor moneter akan meningkat. Sehingga kita bisa menyimpulkan bahwa kondisi sektor moneter merupakan cerminan kondisi sektor rill.
Karena itu, kebijakan moneter yang diformulasikan dalam sebuah perekonomain islam adalah menggunakan variabel cadangan uang dan suku bunga. Bank sentral harus menggunakan kebijakan moneternya untuk menghasilkan suatu pertumbuhan dalam sirkulasi uang yang mencukupi.
.Mengelola kebijakan moneter.
Salah satu sebab terjadinya peredaran uang yang terlalu tinggi adalah terjadi nya devisit anggaran yang ditutup dengan pinjaman. Karena itu agar kebijakan moneter menjadi lebih efektif perlu koordinasi antara antara kebijakan moneter dan fiskal untuk mewujudkan tujuan-tujuan nasional. Suatu pemerintahan muslim yang sungguh-sungguh berkomitmen pada pencapaian sasaran, haruslah mampu melaksanakan satu kebijakan anggaran yang konsisten dengan sasaran nya .
Menekan devisit anggaran bukan lah pekerjaan gampang diantara penyebab nya adalah :
Sulitnya pemerintah meningkatkan pembiayaan yang memadai melalui perpajakan dan sumber-sumber pemasukan noninflasioner lainnya untuk memenuhi pengeluaran produktif dan penting lainnya .
Kurangnya kesediaan pemerintah untuk mereduksi secara substansial pengeluaran negara yang mubazir dan tidak produktif
Suatu pemerintahan muslim haruslah berani menghapus kedua sumber devisit anggaran itu agar lebih efektif dalam menjalan kan kebijakan moneternya. Sesungguhnya , menghapus pengeluaran yang tidak produktif dan mubazir, merupakan kewajiban muslim.


0 Response to " KEBIJAKAN MONETER DALAM EKONOMI ISLAM"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel