Definisi Pimpinan Dan Kepemimpinan


A.    Definisi Pimpinan Dan Kepemimpinan
Pada dasarnya sebuah organisasi akan berjalan dengan baik apabila ada pemimpin dan kepemimpinan serta gaya kepemimpinan yang baik. Di awali dengan membuat perencanaan, melaksanakan kegiatan, dan menjalankan aktivitas semuanya peran pemimpin maupun kepemimpinan sangat penting. Tanpa ada pempinan atau kepemimpinan yang baik sebuah organisasi/perusahaan tidak akan bisa berjalan.
1.      Pengertian Pemimpin (Leader)
Seorang individu yang memiliki kemampuan dan kecakapan yang lebih dalam bidang tertentu, sehingga seorang individu ini dapat mempcngaruhi orang lain untuk mengikuti dan secara bersamaan sama kegiatan yang dia inginkan agar tercapainya tujuan tertentu.
v  Seorang yang sedang maju, sedang atau sedang, atau melalui prestis, kekuatan atau posisi (peugertian luas) seorang yang membimbing, dengan bantuan kualitas-kualitas persuasifnya, dan akseptensi penerimaan) secara sukarela oleh pengikutnya oleh Henry Partt Fairchild (dalam bukunya Syamsul Arifin 2012: 1)[1]
v  kepala secara nyata dan nyata pada sebuah organisasi partai di kota, di daerah, di kota, atau di sub divisi divisi dan sebagainya sebagainya dari aspek politik)
v  Pribadi yang memiliki kecakapan khusus, dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok-kelompok yang dipimpinnya, untuk melakukan usaha bersama mengarah pada sasaran sasaran (sasaran) atau dengan kata lain sebenarnya kepeminpinan bersumber dari keunggulan manusia, bila ada dari segi kualitas (Syamsul Arifin).
2. Pengertian Kepemimpinan
v  Kepemimpinan adalah gaya yang sedang berkembang untuk memperbaiki kemauan dan keinginan dalam rangka untuk mencapai tujuan tertentu pada sebuah organisasi
v   Menurut Benis (dalam bukunya Syamsul Arifin) proses dengan mana seorang penyebab bawahan bertingkah laku menurut atau cara tertentu.
v  Kepemimpinan bentuk dominasi di dasari kemampuan pribadi, yang mampu mendorong atau mengajak orang lain untuk membuat sesuatu berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki keahlian khusus yang tepat untuk situasi khusus (informal). Perkepalaan atau pemimpin institusional dengan kekuasaan formal.
v   Kemampuan mempersuasi orang-orang untuk mencapai tujuan yang te dengan gairah (syamsul Arifin: 2012: 4)
v  Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi orang lain atau para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. 
v  Griffin (2000) dalam bukunya Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefulloh (2008: 254) mendefinisikan kepemimpinan menjadi dua konsep yaitu sebagai proses dan sebagai atribut. [2]
Ø  Sebagai proses kepemimpinan difokuskan kepada apa yang dilakukan oleh para pemimpin, yaitu proses di mana para pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para pegawai, bawahan, atau yang dip Memorivasi mereka untuk tuJuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam organisasi
Ø  Sedangkan Atribut adalah kepemimpinan adalah kumpulan karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Oleh karena itu, pemimpin dapat ditentukan oleh seorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain tanpa menggunakan kekuatan, sehingga orang-orang yang disampingnya menwrima dirinya sebagai sosok yang layak memimpin mereka.
Dari sudut manajemen, seorang pemimpin harus mampu menetapkan tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi atau perusahaan, dalam konteks ini seorang pemimpin harus mampu merencanakan taktik dan strategi yang tepat. Dengan adanya taktik dan strategi yang tepat tersebut, maka langkah yang akan ditempuh oleh organisasi akan berjalan lebih efisien dan efektif dalam hal penggunaan anggaran.
Selain mampu membuat taktik dan strategi yang jitu, seorang pemimpin juga dituntut untuk mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Sebab, terlambat dalam mengambil keputusan dapat merugikan organisasi mengingat disamping kita banyak para pesaing, demikian juga salah dalam mengambil dalam keputusan tuntunya harus berhadapan dengan sejumlah konsekuensi seperti dana, waktu, dan tenaga. Apabila seorang pemimpin ingin mencapai tujuannya, dengan efektif, maka harus mempunyai wewenang untuk memimpin para bawahannya dalam usaha mencapai tujuan tersebut.[3]



B.     Fungsi dan Peranan Pemimpin Dalam Organisasi
Fungsi pemimpin dalam organisasi kerap kali memiliki spesifikasi berbeda dengan bidang kerja atau organisasi lain. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa macam hal, antara lain: macam organisasi, situasi sosial dalam organisasi, dan jumlah anggota kelompok (Ghiselli & Brown, 1973)
Pemimpin yang berasil adalah pemimpin yang mampu mengelola atau mengatur organisasi secara efektif dan mampu melaksanakan keemimpinan secara efektif pula. Untuk itu pemimpin harus betul-betul dapat menjalakan fungsinya sebagai seorang pemimpin.
Fungsi pemimpin dalam organisasi menurut Terry (1960), dapat dikelompokan menjadi empat, yaitu: (1) perencanaan; (2) pengorganisasian; (3) penggerakan; (4) pengendalian. Dalam menjalankan fungsinya pemimpin mempunyai tugas-tugas tertentu, yaitu mengusahakan agar kelompoknya dapat mencapai tujuan dengan baik, dalam kerja sama yang produktif, dan dalam keadaan yang bagaiman pun yang dihadapi kelompok. Tugas utama pemimpin adalah: (1) memberi struktur yang jelas terhadap situasi-situasi rumit yang dihadapi kelompok; (2) mengawasi dan menyalurkan tingkah laku kelompok; dan (3) merasakan dan menerangkan kebutuhan kelompok pada dunia luar, baik mengenai sikap-sikap, harapan, tujuan, dan kekhawatiran kelompok. (Gerungan, 1981)[4]
C.    Prinsip Dasar Kepemimpinan
Sebagai dasar kepemimpinan adalah memiliki beberapa ide yang paling utama berdasarkan motivasi pribadi dan sikap mempunyai pengaruh yang kuat untuk membangun dirinya atau organisasi. Menurut Stephen R Covey (1997) dalam bukunya (Syamsul Arifin: 2012: 5) prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, realisasi dan konsekuensi. Mungkin prinsip membangun kepercayaan dan berjalan sebagai sebagai sebuah kompas/petunjuk yang tidak dapat diubah.  Prinsip merupakan suatu pusat sumber utama. [5]
Staphen R.Coney (dalam bukunya Syamsul Arifin) berpendapat bahwa karakteristik seorang pemimpin didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
Ø  seseorang yang belajar seumur hidup
Ø  berorientasi pada pelayanan
Ø  membawa energy yang positif
1.      percaya pada orang lain
2.      keseimbangan dalam kehidupan
3.      melihat kehidupan sebagai tantangan
4.      sinergi
5.      latihan mengembangkan diri sendiri.[6]
D.    Pendekatan Kepemimpinan Dalam Organisasi
kepemimpinan adalah salah satu kemampuan seseorang yang dapat dipelajari setiap saat dan juga sesudah ada pada diri seorang masing-masing. Oleh sebab itu dalam kepemimpinan tersebut ada beberapa pendekatan antara lain, pendekatan secara individu (perorangan), pendekatan sikap atau perilaku.
Dalam pendekatan individu ini dapat dilihat dar beberapa pertanyaan yang mendasar dalam kepemimpinan: Siapakah pemimpin itu?, menjadi pemimpin apakah dari lahir atau melalui belajar/dipelajari dari lingkungan? Bila kita lihat bersama pemimpin individu adalah mencoba dilihat dari sikap atau karakteristik dan figure seorang pimpinan pada organisasi. Agar kita bisa paham yang lebih jauh maka dalam hal ini kita mencoba akan menguraikan tentang perbedaan antara:[7]
1.      Pemimpin Dan Manajer
Seorang pemimpin itu tidak harus pintar dari semua bidang, tetapi mereka harus menguasai ilmu yang dia pimpin pada sebuah organisasi, dan dia harus mempunyai jiwa seorang pemimpin. Misalya, pemimpin personalia, pemimpin tersebut harus mengerti dan menguasai tentang bagaimana caranya menyelesaikan apabila ada perselisihan antara karyawan dengan manajemen, bagaimana caranya untuk menyelesaikan apabila ada karyawan yang melakukan kesalahan dan bisa membedakan kesalahan tersebut agar dalam memmberikan sanksinya berbeda, apakah kesalahan tersebut termasuk kesalahan yang berat atau ringan.
Manajer adalah seorang yang memimpin pada sebuah organisasi tentunya seorang manajer mempunyai wewenang, dan tugas, fungsi, dan peranan.
·         Wewenang Manajer
Manajer mempunyai wewenang yang cukup luas diantaranya adalah memberikan sanksi apabila karyawan melakukan kesalahan kepada organisasi, dan memerintahkan untuk bekerja sesuai dengan rencana yang sudah ditentukan untuk mencapai tujuan perusahaan.[8]
·         Tugas Manajer
Seorang manajer memmpunyai tugas dan tanggung jawab yang cukup berat, yaitu: membuat perencanaan kegiatan dan aktivitas untuk dijalankan dalam satu tahun ke depan yang terhitung dari tanggal  1 januari sampai 31 Desember yang akan datang, setelah membuat perencanaan tersebut juga harus mensosialisasikan kepada seluruh karyawan agar semua tahu dan dapat melaksanakannya, setelah mensosialisasikan rencana tersebut harus mampu untuk mengevaluasi kegiatan tersebut agar mengerti sejauh mana pelaksanaan tersebut apakah hasil yang didapat secara realitanya sesuai dengan rencan yang dibuat, atau mungkin bisa tercapai atau tidak tercapai bahkan mungkin terlampaui, yang terakhir adalah seorang manajer harus mampu membuat keputusan dari semua kegiatan tersebut, dan keputusan trsebut dilaporkan kepada direktur atau pemimpin perusahan.[9]


·         Fungsi dan Peranan
Seorang manajer mempunyai fungsi dan perananan dalam sebuah organisasi, antara lain seorang manajer harus mampu menggerakan semua kegiatan atau aktivitas sehari-hari organisasi. Misalnya apabila rencana yang sudah dibuat dan ditentukan untuk tujuannya maka kegiatan tersebut tidak berjalan dengan baik maka seorang manajer harus mampu memotivasi semua kerjanya agar semua bisa berjalan dengan baik tentunya untuk mencapai tujuan perusahaan.
2.      Pemimpin Yang Efektif Dan Efisien
Seseorang bisa dikatakan pemimpin yang efektif adalah apabila pemimpin tersebut mampu membawa anggotanya untuk bekerja sama secara kompak, tertib dan disiplin menjalakan kegiatan dengan tujuan yang sama yaitu untuk mencapai tujuan perusahaan. Tetapi sebaliknya apabila pemimpin tersebut tidak mampu membawa anggotanya untuk bekerja secara baik dan tidak bisa mencapai tujuan perusahaaan adalah pemimpin yang tidak efektif. Baik pria maupun wanita yang penting pemimpin tersebut mampu menjalankan aktivitas dan kegiatan organisasi dengan baik dan mampu menunjukan hasil yang maksimal dan selalu mencapai target yang sudah ditentukan organisasi dan mencapai tujuan perusahaan, itulah yang disebut pemimpin yang efektif.[10]
3.      Sikap Dan Perilaku Kepemimpinan
Pada intinya dalam pendekatan ini difokuskan pada perilaku dan sikap seorang pemimpin yang efetif. Dalam pendekatan perilaku dan sikap ini lebih difokuskan pada tindakan atau sikap sehari-hari yang dilakukan oleh pemimpin tersebut. Ini semua bisa dilihat dari bagaiman pemimpin tersebut dalam melaksanakan penugasan atau pendelegasian, bagaimana pemimpin melakukan komunikasi yang baik, bagaimana pemimpin memberikan motivasi yang baik, bagaimana memerintahkan kepada bawahan, bagaimana dalam mengambil keputusan dan lain sebgainya.
·         Fungsi Kepemimpinan
Namun dalam fungsi kepemimpinan ini ada hal yang terkait yaitu antara tugas dan tanggung jawab pekerjaan yang dihadapi dan tugas sosial dalam hubunganya dengan lingkungan masyarakat dan kelompok organisasi. Adapun fungsi tugas dan tanggung jawab pekerjaan adalah pemimpin tersebut akan memfokuskan pada sikap dan kepemimpinan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya agar mencapai tujuan perusahaan sesuai dengan rencana organisasi yang efektif dan efisien.[11]
·         Gaya Kepemimpinan Pada Sebuah Organisasi
Erni Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefulloh (2005), mengemukakan bahwa terdapat 2 (dua) gaya kepemimpinan yang dapat di identifikasi, yaitu Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada pekerjaan (taks oriented or job style), dan gaya kepemimpinan yang berorientasi pada pekerjaan cenderung untuk memberikan fokus pada pekerjaan dan prosedur yang harus dilakukan dalam pekerjaan, sedangkan gaya kepemimpinan yang bersifat kepada orang-orang cenderung untuk memberikan perhatian pada pemeliharaan tim dan memastikan bahwa seluruh orang-orang mendapatkan kepuasan dalam setiap pekerjaan.[12]
4.      Model Jalan Tujuan (path gool theory)
Erni Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefulloh (2005:269), dalam perilaku pemimpin, paling tidak ada 4 tipe pemimpin berdasarkan model jalan tujuan ini, antara lain:
·         Pemimpin Direktif
·         Pemimpin Suportif
·         Pemimpin Partisipatif
·         Pemimpin Prestatif[13]
Erni Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefulloh (2005:270), mengemukakan bahwa da 2 hal yang harus dipertimbangkan oleh pemimpin dalam menggunakan gaya kepemimpinan, yaitu faktor personal dari para pekerja dan faktor lingkungan dan organissasi atau perusahaan.
·         Faktor Personal
Pemimpin perlu memperhatikan latar belakang, karakteristik, serta kemampuan dari setiap individu yang dihadapinya.
·         Faktor Lingkungan
Ruang lingkup situasinya adalah segala sesuatu yang berada diluar individu, termasuk struktur pekerjaan.
E.     Pendekatan Substitusi untuk kepemimpinan
Adalah sebuah konsep organisasi yang mengutamakan indetifikasi peran kepemimpinan yang bersifat netral dan lebih cenderung tidak bisa digantikan oleh karakteristik dari bawahan, pekerjaan dan organisasi. Dengan kata lain seorang pimpinan harus berani dan tepat dalam mengambil keputusan dalam semua kegiatan, tidak perlu menunggu perintah dari atasan apabila memang harus diambil keputusan, demi penyelamatan karyawan atau organisasi/perusahaan.[14]
v  Sikap Sebagai Bawahan
v  Sikap Struktur Kerja Atau Tugas Yang Ada
v  Sikap Organisasi
v  Sikap Kepemimpinan Karismatik[15]


[1] Mulyadi, Pengantar Manajemen, Bogor: In Media, 2016. hlm. 67.
[2] Ibid., hlm, 68.
[3] Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009. hlm, 215
[4] Ibid., hlm. 219.
[5]  Mulyadi, Pengantar Manajemen, Bogor: In Media, 2016. hlm. 69.
[6]  Ibid., hlm. 70.
[7] Ibid., hlm. 77.
[8] Ibid., hlm. 78.
[9] Ibid., hlm. 79.
[10] Ibid., hlm. 79.
[11] Ibid., hlm. 80.
[12] Ibid., hlm. 81.
[13] Ibid., hlm. 82.
[14] Ibid., hlm. 83.
[15] Ibid., hlm. 84.

0 Response to "Definisi Pimpinan Dan Kepemimpinan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel