PENGERTIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA Manusia (MSDM)
A.
PENGERTIAN
MANAJEMEN SUMBER DAYA Manusia (MSDM)
Dengan
keberadaan Sumber Daya Manusia adalah salah satu asset perusahaan! organisasi
yang tak ternilai harganya, artinya karyawan atau pekerja adalah mempunyai
peranan yang sangat penting dalam proses atau aktivitas sebuah
organisasi/perusahaan. Mereka juga sangat penting bagi faktor-faktor produksi
dalam sebuah organisasi/ perusahaan, karena mereka sumber daya manusialah yang
membuat rencana, mengoperasikan, mengawasr dan mengevaluasi semua kegiatan yang
ada dan mengelola serta memelihara sumber daya manusia dan sistem yang
terstruktur pada sebuah organisasi/perusahaan sehingga akan mendapatkan
keluaran (output) yang baik sesuai dengan tujuan organisasi yang sudah
ditentukan baik berupa jasa maupun produksi.
Dengan
perkembangan teknologi maupun persaingan perusahaan yang semakin ketat maka
untuk menghadapai semua permasalahannya tenaga kerja yang semakin kompleks,
dengan demikian sebagai manajemen sumber daya manusia harus mampu melaksanakan
secara profesional, yaitu diataranya departemen menajemen sumber daya manusia
(Human Resource Departement/HRD) harus membuat perencanaan tentang sumber daya
manusia yang dimiliki. Oleh karena itu manajemen sumber daya manusia harus
menyiapkan antara lain supra struktur dan infrastruktur agar bisa mendukung
dalam proses terlaksananya dan terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas. Organisasi/perusahaan yang menginginkan citra yang positif dan
dimata masyarakat sacara umum dan untuk menjaga kelangsungan hidup
perusahaan/organisasi maka harus secara terus-menerus untuk berusaha
mengembangkan kualitas SDM yang dimilikinya.[1]
Dalam praktik
sehari-hari. kita temukan beberapa istilah yang mengandung pengertian yang sama
atau hampir sama dengan manajemen sumber daya manusia, dengan fokus atau
penekanan yang agak berbeda. lstilah-istilah itu antara lain: manajemen sumber
daya insani, manajemen modal insani, manajemen personalia, manajemen
kepegawaian, administrasi personatia, atau manajemen tenaga kerja.
Manajemen sumber
daya manusia telah didetinisikan dalam berbagai cara. Tetapi, hal penting yang
muncul dalam hampir semua definisi adalah, bahwa organisasi yang efektit harus
mampu menemukan, mendayagunakan, mempentahankan, dan mengembangkan manusia
untuk mencapai hasil yang dicita-citakan. Ringkasnya, manajemen sumber daya
manusia adalah proses untuk membantu organisasi menialankan upaya-upaya itu.
Sikula
mendetinisikan administrasi persona/ia (personnel administration) sebagai
“penarikan, seleksi, penempatan, indoktrinasi, pelatihan dan pengembangan
sumber daya manusia (tenaga kerja) oleh dan di dalam sebuah perusahaan.”
Definisi ini memberi penekanan pada fungsi pengadaan stat (staffing) di datam
sebuah organisasi. [2]
Flippo
mendefinisikan manajemen persona/ia (personnel management) sebagai "proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atas tungsi
pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, integrasi, pemeliharaan, dan
pemutusan hubungan kerja agar tujuan'tujuan individu, organisasi, dan
masyarakat dapat dicapai.” la membagi fungsi-tungsi manajemen personalia ke
dalam tungsi manajen'a/ dan fungsi operasional. Empat fungsi yang pertama
(perencanaan sampai dengan pengawasan) adalah tungsi manajerial dan sisanya
adalah fungsi-fungsi operasional manajemen personalia.
Mondy dan Noe
mendefinisikan manajemen sumber daya manusia (human resource management)
sebagai “pendayagunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi." Sementara itu, manajemen modal insani (human capital
management) didefinisikan sebagai “the task of measuring the cause and effect
relationship of various HR programs and policies on the bottom line of the
firm." lvancevich mendefinisikan manajemen sumber daya manusia sebagai
sebuah fungsi yang dijalankan dalam organisasi dengan maksud memtasilitasi
pendayagunaan manusia (karyawan) secara paling efektif untuk mewujudkan
tujuan-tujuan organisasi dan individu.
Jadi, dari
sejumlah definisi yang diungkapkan di atas, manajemen sumber daya manusia dapat
diartikan sebagai pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi, yang
dilakukan melalui fungsi-fungsi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan
se/eksi, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir,
pemberian kompensasi dan kesejahteraan, kese/amatan dan kesehatan kerja, dan
hubungan industrial. Perencanaan dan implementasi fungsi-fungsi 'i'ni harus
didukung oleh anal/sis jabatan yang cermat dan pen/laian kineq'a yang obyektif.[3]
B.
Tujuan
Manajemen Sumber Daya Manusia
Tujuan umum manajemen sumber daya
manusia adalah mengOptimalkan kegunaan (yakni, produktivitas) semua pekerja
dalam sebuah organisasi. Dalam konteks‘ ini, produktivitas diartikan sebagai
nisbah keluaran (output) sebuah perusahaan (barang dan jasa) terhadap
masukannya (manusia, modal, bahan-bahan, energi). Sementara itu, tujuan khusus
sebuah departemen sumber daya manusia adalah membantu para manajer lini, atau
manajer-manajer fungsional yang lain, agar dapat mengeiola para pekerja itu
secara lebih efektif.
Dalam konteks ini, seorang manajer
sumber daya manusia adalah seseorang yang Iazimnya benindak daIam kapasitas
sebagai staf, yang bekerja sama dengan para manajer Iain untuk membantu mereka
dalam menangani masalah-masalah sumber daya manusia.” Jadi, pada dasarnya,
semua manajer bertanggung jawab atas pengeIolaan karyawan di unit kerjanya
masing-masing. Dalam praktiknya, diperlukan semacam pembagian peran dan
tanggung jawab dalam kegiatan-kegiatan operasional pengelolaan SDM antara
manajer SDM-yang memiliki kepakaran manajemen SDM--dan manajer-manajer lain
yang sehari-hari mengelola para bawahan atau anggota unit kerja.
Kedua, SDM profesional adalah
mereka yang memiliki kompetensi, sesuai dengan profesi yang ditekuni. Artinya,
manusia yang mempunyai pengetahuan, sikap, keterampilan, dan atribut lain yang
diperlukan agar bisa berhasil dalam pekerjaannya. Ketiga, model tersebut juga
menunjukkan bahwa akhlak mulia dan kompetensi seseorang tidak memadai untuk
menghasilkan kinerja yang diharapkan, bila ia tidak memiliki hasrat yang kuat
untuk melakukan tindakan tertentu ke arah pencapaian tujuan. Dengan kata lain.
kinerja yang unggul akan diperoleh jika ada motivasi yang kuat untuk
mewujudkannya.[4]
C.
Peranan
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM) adalah mempunyai fungsi yang sangat penting yaitu yang berhubungan
dengan terwujudnya tujuan yang sudah ditentukan oleh manajemen dengan hasil secara
riil yang diperoleh para pekerja atau karyawan. Dengan demikian manajemen
sumber daya manusia mempunyai peran sangat penting dalam pelaksanaan aktivitas
atau kegiatan dalam sebuah organisasi/perusahaan tanpa adanya manajememen
sumber daya manusia perusahaan! organisasi tersebut tidak ada artinya, walaupun
organisasi tersebut mempunyai kekayaan yang melimpah, mempunyai alatalat atau
mesin-mesin yang ”anggih, mempunyai tanah yang luas dan lain sebagainya, semua
ini tanpa adanya manajemen sumber daya manusia tidak akan bisa berjalan sesuai
dengan apa yang direncanakan dengan kata lain tanpa adanya sumber daya manusia
tidak akan bisa berjalan organisasi tersebut.[5]
D.
Fungsi
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDMl
Malayu
S.P. Hasibuan (2006:21) mengemukakan bahwa ada ll (sebelas) dalam Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM) antara lain: perencanaan, pengorganisasian,
Pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,
Pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian.
1.
Perencanaan
Perencanaan
(Human Resources Planning) adalah merencanakan
tenaga kerja secara efektif dan efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan
dalam membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan dilakukan dengan menetapkan program
kepegawaian Program kepegawaian meliputi pengorganisasian, pengarahan,
pengendalian, pengadaan. pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan kedisiplinan dan pemberhentian karyawan. Program kepegawaian yang
baik akan membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
2.
Pengorganisasian
Pengorganisasian
adalah kegiatan untuk mengorganisasi
semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi
Wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan organisasi (organization
chart). Organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dengan
organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan secara efektif.
3.
Pengarahan
Pengarahan
(Derecting) adalah kegiatan mengarah semua
karyawan, agar semua bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya
tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Pengarahan dilakukan pimpinan
dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik.
4.
Pengendalian
Pengendalian
(Controlling) adalah kegiatan mengendalikan semua
karyawan agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan
rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan diadakan tindakan
perbaikan dan penyempurnaan rencana. Pengendalian karyawan meliputi kehadiran,
kedisiplinan, perilaku, kerjasama, pelaksanaan pekerjaan, dan menjaga situasi
lingkungan pekerjaan.
5.
Pengadaan
Pengadaan
(Procurement) adalah proses penarikan, seleksi,
penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Pengadaan yang baik akan membantu terwujudnya
tujuan perusahaan.
6.
Pengembangan
Pengembangan
(Development) adalah suatu proses peningkatan
secara teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan
pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.[6]
7.
Kompensasi
Kompensasi
(Compensation) adalah pemberian balas jasa
langsung (direct) dan tidak langsung (indirect) uang atau barang sebagai
imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil
dan layak. Adil diartikan sesuai dengan prestasi kerjanya, layak diartikan dapat
memenuhi kebutuhan serta berpedoman pada batas upah minimum pemerintah dan
berdasarkan internal dan eksternal konsisten.
8.
Pengintegrasian
Pengintegrasian
(Integration) adalah kegiatan untuk
mempersatukan dan kebutuhan karyawan agar tercipta kerja sama yang serasi dan
saling menguntungkan. Perusahaan memperoleh laba, karyawan dapat memenuhi
kebutuhan dari hasil pekerjaanya. Pengintegrasian merupakan hal yang penting
dan sulit dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) karena mempersatukan dua
kepentingan yang bertolak belakang.
9.
Pemeliharaan
Pemeliharaan
(Maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara
dan meningkatkan fisik mental dan loyalitas karyawan-karyawan, agar mereka
tetap mau bekerja sama sampai pensiun, pemeliharaan yang baik dilakukan dengan
program kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan sebagian besar karyawan serta
berpedoman berdasarkan internal dan eksternal konsisten.
10.
Kedisiplinan
Kedisiplinan
merupakan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang terpenting dan kunci
terwujudnya tujuan, karena tanpa disiplin sulit terwujud tujuan yang maksimal.
Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati pertauran-peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial.[7]
11.
Pemberhentian
Pemberhentian
(Separation) adalah PUtUSnya hubungan kerja
seseorang dari perusahaan/organisasi. Pemberhentian ini disebabkan oleh
keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan
sebab-sebab lainnya. Pelepasan ini diatur oleh Undang-Undang No. 12 Tahun 1964.
E.
Proses
Kegiatan Manajemen Sumber Daya Manusla
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
adalah langkah suatu proses yang dilakukan oleh suatu lembaga atau organisasi
dalam rangka untuk mengembangkan, memanfaatkan, mempertahankan serta memuaskan
karyawan dengan menampilkan sebuah kinerja dan produktivitas yang dihasilkan
oleh karyawan untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan secara optimal. [ono
M. Munandar, Lindawati Kartika, Yustina Permanasari, R. Dikky Indrawan, Edward
Siregar (2014) berpendapat bahwa proses kegiatan MSDM meliputi beberapa hal
sebagai berikut:
a. Analisis
dan rancangan pekerjaan
b. Perencanaan dan analisis kebutuhan SDM
c. Rekrutmen
dan Seleksi karyawan
d. Orientasi
dan pemutusan hubungan kerja
e. Pelatihan
dan pengembangan
f. Penilaian
kinerja manajemen kompensasi
g. Perencanaan
dan pengembangan karir.[8]
F.
Cara
Pandang Terhadap Manajemen SDM
Manajemen sumber daya manusia dapat
dilihat dari berbagai sudut pandang. Benkut ini adalah sejumlah perspektif
tentang manajemen sumber daya manusia.
·
Pendekatan Strategis.
Bila dilihat dari sudut pandang strategi, manajemen SDM harus memberikan
kontribusi kepada keberhasilan jangka panjang (yang bersifat strategis) sebuah
organisasi. Jika kegiatan para manajer dan departemen SDM tidak membantu
organisasi dalam mencapai tujuannya, maka sumber daya yang ada digunakan atau
dikelola secara tidak efektif.
·
Pendekatan Sumber Daya
Manusia. Manajemen SDM adalah manajemen (terhadap) manusia. Pendayagunaan
manusia tidak boleh mengorbankan atau mengabaikan arti penting dan harga diri (martabat)
manusia. Organisasi hanya dapat tumbuh dan berkembang melalui perhatian yang
sungguh-sungguh kepada kebutuhan-kebutuhan para karyawan.
·
Pendekatan Manajemen.
Manajemen SDM merupakan tanggung jawab setiap manajer. Tugas departemen SDM
adalah membantu dan melayani para manajer dan karyawan melalui kepakarannya
dalam bidang SDM. Pada akhirnya, kinerja dan kesejahteraan setiap pekerja
menjadi tanggung jawab bersama atasan langsung pekerja dan departemen SDM.
·
Pendekatan Sistem.
Manajemen SDM merupakan bagian dari sebuah sistem yang lebih besar: organisasi.
Oleh karena itu, upaya-upaya sumber daya manusia harus dievaluasi berdasarkan
kontribusinya terhadap produktivitas organisasi. Dalam praktiknya, para ahli
harus menyadari bahwa model manajemen SDM adalah sebuah sistem terbuka yang
terbentuk dari bagian-bagian yang saling terkait. Tiap bagian mempengaruhi
bagian lainnya dan dipengaruhi pula oleh lingkungan eksternal.
·
Pendekatan Proaktif.
Manajemen SDM dapat meningkatkan kontribusinya bagi karyawan dan organisasi
dengan mengantisipasi tantangan-tantangan yang akan muncul di masa depan. [9]
Pada tahun 1990-an, muncul penekanan
baru terhadap strategi dan arti penting sistem-sistem SDM.15 Para peneliti dan
praktisi mulai mengakui dampak penyandingan sistem-sistem SDM itu dengan upaya
implementasi strategi organisasi yang lebih luas -dan mengkaji kualitas
hubungan atau keterkaitan antar sistem tersebut. Sesungguhnya, walaupun banyak
jenis model SDM yang digunakan saat ini, kita dapat memandangnya sebagai sesuatu
yang mewakili evolusi sumber daya manusia sebagai aset strategis berikut' ini.
·
The
personnel perspective,
·
The
compensation perspective,
·
The
alignment perspective,
·
The
high-performance perspective.
G.
Fungsi-Fungsi
Manajemen SDM
Dalam manajemen sumber daya
manusia, terdapat sejumlah fungsi operasional, yakni: perencanaan sumber daya
manusia, rekrutmen dan seleksi, pengembangan sumber, daya manusia, kompensasi,
keselamatan dan kesehatan kerja, hubungan industrial, dan penelitian sumber
daya manusia. Berikut ini dijelaskan secara singkat pengertian setiap fungsi
operasional tersebut.
·
Perencanaan
Sumber Daya Manusia
Perencanaan SDM
adalah proses yang secara sistematis mengkaji kebutuhan SDM untuk menjamin
tersedianya tenaga kerja dalam jumlah dan mutu, atau kompetensi, yang sesuai
pada saat dibutuhe kan. Dengan kata lain, perencanaan SDM adalah proses
penentuan jumlah dan mutu/ kualifikasi SDM di masa yang akan datang.[10]
·
Rekrutmen
Dan Seleksi
Rekrutmen atau
penarikan adalah proses menarik perhatian sejumlah calon karyawan potensial dan
mendorong mereka agar melamar pekerjaan pada sebuah organisasi. Hasil proses
rekrutmen adalah sekumpulan pelamar yang memenuhi syarat.Seleksi adalah proses
identifikasi dan pemilihan orang-orang -dari sekumpulan pelamar- yang paling
cocok dengan posisi yang ditawarkan dan dengan organisasi. Hasil proses seleksi
adalah para calon karyawan yang paling memenuhi syarat di antara para pelamar.
·
Pengembangan
SDM
Pengembangan SDM adalah upaya terencana yang
dilakukan oleh manajemen untuk meningkatkan kompetensi pekerja dan kinerja
organisasi melalui program-program pelatihan, pendidikan, dan pengembangan.
Human resources development merupakan salah satu
fungsi utama dalam manajemen SDM, yang mencakup tidak saja pelatihan dan
pengembangan melainkan juga kegiatan perencanaan dan pengembangan karir
individu serta penilaian kinerja.
·
Kompensasi
Kompensasi atau balas jasa didefinisikan sebagai
semua imbalan yang diterima oleh seseorang sebagai balasan atas kontribusinya
terhadap organisasi.
imbalan yang diberikan kepada karyawan itu dapat
berupa salah satu atau kombinasi dari bentuk-bentuk berikut ini.
§ Gaji
atau upah; yakni uang yang diterima oleh seseorang sebagai imbalan atas
pekerjaannya.
§ Insentif
dan bagi-hasil; yakni uang dan/ atau barang yang diberikan kepada karyawan, di
luar gaji/ upah pokok, berdasarkan kinerja individu atau organisasi.
§ Tunjangan
dan pelayanan; yakni imbalan finansial tambahan selain gaji/ upah pokok,
misalnya tunjangan jabatan, tunjangan keluarga, cuti, liburan, dan asuransi
kesehatan.
§ Imba/an
nonfinansial; misalnya pekerjaan yang menyenangkan dan lingkungan kerja yang
nyaman.
·
Keselamatan
Dan Kesehatan Kerja
Keselamatan kerja meliputi upaya untuk melindungi
para pekerja dari cidera akibat kecelakaan kerja, Kesehatan kerja adalah
terbebasnya para pekerja dari penyakit dan tenlvujudnya kesejahteraan fisik dan
mental pekerja.[11]
·
Hubungan
Industrial
Hubungan industrial atau hubungan pekerja adalah
sebuah sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi
barang dan/ atau jasa yang terdiri atas unsur pengusaha, pekerja/ buruh, dan
pemerintah.
·
Penelitian
Sumber Daya Manusia
Penelitian atau riset sumber daya manusia adalah
studi sistematis tentang sumber daya manusia sebuah perusahaan dengan maksud
memaksimalkan pencapaian tujuan individu dan tujuan organisasi. Riset SDM dapat
juga didefinisikan sebagai semua kegiatan yang melibatkan proses perancangan,
pengumpulan, analisis, dan pelaporan informasi, dengan tujuan memperbaiki
pembuatan keputusan yang berkaitan dengan identifikasi, penyelesaian masalah,
dan penentuan peluang dalam manajemen SDM.
Pendapat lain menyebutkan bahwa ada
delapan fungsi manajemen SDM, yakni: rekrutmen dan seleksi (recruitment and
selection), pelatihan dan pengembangan (training and development), kompensasi
dan faedah (compensation and benefit), manajemen kinerja (performance
management), perencanaan dan pengembangan karir (career planning and
development), hubungan karyawan (employee relations), manajemen PHK (separation
management), dan administrasi personalia (personnel administration) serta
sistem informasi SDM (HR information system). Dengan menggunakan istilah yang
agak berbeda, Cascio menguraikan kegiatan-kegiatan utama dalam manajemen sumber
daya manusia berikut ini.
v Penarikan,
yang meliputi aktivitas-aktivitas: (1) mengidentifikasikan persyaratan jabatan
dalam sebuah organisasi, (2) menentukan jumlah orang dan keterampilan yang
dibutuhkan untuk menjalankan pekerjaan, dan (3) memberikan peluang yang sama
bagi semua kandidat yang memenuhi syarat untuk melamar pekerjaan.
v Seleksi,
yakni proses pemilihan orang-orang yang paling baik kualifikasinya untuk
memangku jabatan atau menjalankan pekerjaan tertentu.[12]
v Pemeliharaan,
yang meliputi kegiatan-kegiatan (1) pemberian imbalan bagi para karyawan yang
telah menjalankan pekerjaannya secara efektif, dan (2) penciptaan dan
pemeliharaan kondisi kerja yang aman dan sehat.
v Pengembangan,
yakni fungsi yang berisi kegiatan-kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kompetensi karyawan melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, kemampuan,
dan aspek-aspek lainnya.
v Penilaian,
yang meliputi pengamatan dan evaluasi atas perilaku dan sikap karyawan yang
relevan dengan pekerjaan dan kinerja.
v Penyesuaian,
yang mencakup kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk menjaga agar para karyawan
mematuhi semua kebijakan sumber daya manusia yang digariskan oleh organisasi.
[1] Mulyadi, Pengantar Manajemen,
Bogor: In Media, 2016. hlm. 87.
[2] Marwansyah, Pengantar
Manajemen, Bandung: Alfabeta, cv, 2014. hlm 3.
[3] Ibid., hlm 4.
[4] Ibid., hlm 5.
[5] Mulyadi, Pengantar Manajemen,
Bogor: In Media, 2016. hlm. 88.
[6] Ibid., hlm. 91.
[7] Ibid., hlm. 92.
[8] Ibid., hlm. 92.
[9] Marwansyah, Pengantar
Manajemen, Bandung: Alfabeta, cv, 2014. hlm.7.
[10] Ibid., hlm.9.
[11] Ibid., hlm. 10.
[12] Ibid., hlm.10.
0 Response to " PENGERTIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA Manusia (MSDM)"
Posting Komentar